Rabu, 05 Desember 2012

Ketika keputusan itu dibuat

Widiiiwww...udah lama banget ya ga ngeblog hehehe banyak banget cerita yang tidak terdokumentasi disini. huufftt...agak malas menulis memang belakangan ini.

Sudah masuk bulan Desember, berarti sudah setahun pula saya belajar mengenai seluk beluk bisnis sepatu handmade. Ngga berasa bangeet! Ternyata mempelajari bisnis ini seru sekali dan bikin saya jatuh cinta dengan dunia sepatu.

Memang masih sangat secuil pengetahuan saya tentang bisnis ini. Tapi saya justru semakin semangat untuk mempelajarinya lebih jauh. Setahun ini saya masih mengambil posisi aman, me-maklon (memproduksi sepatu di tempat milik orang lain red) sepatu saya. Bukan berarti tidak ada suka dukanya. Saya sempat googling sana sini, pergi ke beberapa tempat untuk menemukan partner yang tepat. Saya pun menyerap ilmu sedikit demi sedikit dari mereka yang telah lebih dulu berkecimpung di bisnis ini.

Mengerjakan proses produksi sepatu secara maklon ada kelebihan dan kekurangannya. Kelebihannya kita ga perlu repot cari-cari bahan baku sepatu dan pusing memikirkan bagaimana proses sepatu itu dibuat. Yang perlu dipikirkan hanya mencari tempat produksi yang oke dan sesuai budget. Kita tinggal kasih contoh gambar dan tempat produksi akan membuat sesuai permintaan kita. Simple. Untuk memulai bisnis ini, maklon memang pilihan yang tepat. Tapi seiring berjalannya waktu saya mulai merasa bahwa maklon sudah tidak efektif lagi. Yang agak berat adalah persaingan harga. Jika saya memaklon sepatu yang saya jual, otomatis harga jual saya menjadi lebih tinggi dari harga pasaran. Hasil produksi pun sesuai standar dari masing-masing tempat produksi. Saya tidak bisa menginterupsi proses produksi pada workshop tempat saya memaklon sepatu.  Dan sampailah saya pada pemikiran saya kepengen punya workshop sepatu handmade milik saya sendiri.

Pastilah akan ada banyak hal yang harus dipikirkan. juga dana yang harus dipersiapkan. Tapi kalo saya tidak "menceburkan" diri kedalamnya, rasanya sampai kapan pun saya tidak akan berkembang kan? Toh menjadi entrepreneur memang menjadi cita-cita saya sejak saya lulus kuliah. dan kini saya sudah menemukan bisnis yang ingin saya geluti secara serius dan mendalam :)

Jadi saat ini saya lagi getol-getolnya cari-cari informasi persiapan membuka workshop sepatu. Menabung, mencari supplier bahan dan peralatan, mencari tempat, baca-baca artikel seputar bisnis sepatu, mencari pelatihan-pelatihan produksi sepatu, mulai membuat budget, mencari target konsumen dan konsultasi dengan mereka para pebisnis sepatu. Mohon doanya agar workshop sepatu yang selalu saya cita-citakan ini dapat segera terwujud. Semoga bisa dibuka di akhir tahun ini. Aamiin YRA.

Tunggu kabar selanjutnya dari saya yaaa :)

...........................................................

Rasanya pengen naik ke atap gedung paling tinggi di Jakarta dan teriak sekenceng-kencengnya.


"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!!!!!!!!!!"

*stressdankecewatingkatdewa*

Senin, 30 Juli 2012

cuma mau bilang kalo saya 
PASTI BISA JADI PENGUSAHA SEPATU HANDMADE YANG SUKSES! 
PASTI BISA PUNYA BENGKEL SENDIRI, PASTI BISA PUNYA BUTIK SENDIRI!

YES, I CAN DO IT!

Rabu, 21 Maret 2012

Hanakimi 2007 vs Hanakimi Remake

Hi Dorama lover! Kali ini saya mau bikin review tentang film Hanazakari no kimitachi e (atau lebih dikenal hanakimi ikemen paradise). Saya yakin deh, kalo kamu bener2 pecinta dorama, pasti udah pernah nonton hanakimi versi original yang dimainkan oleh Horikita Maki, Oguri Shun, Ikuta Toma, Mizushima Hiro dkk. And i'm pretty sure that everybody's agree if i told that dorama was an Epic! Yup! Hanakimi bisa disebut sebagai dorama yang sukses besar. Para pemeran yang super duper ganteng, alur cerita yang sangat bagus namun ringan, ending-nya pun memuaskan. Saya sendiri sudah puluhan kali menonton serial ini hehe



Hanakimi diadaptasi dari sebuah komik yang cukup terkenal di Jepang. Bercerita tentang seorang gadis bernama Ashiya Mizuki (Horikita Maki) yang menyamar menjadi salah seorang murid di sekolah khusus anak laki-laki, Ohsaka Gakuen. Kedatangan Ashiya ke Ohsaka Gakuen adalah untuk bertemu dengan Sano Izumi, seorang atlet lompat tinggi yang Ia kagumi. Pertama kali Ashiya bertemu dengan Sano adalah ketika Sano datang ke Amerika untuk kompetisi lompat tinggi tingkat pelajar. Saat itulah pertama kali Ashiya melihat Sano melakukan lompat tinggi dan mulai mengaguminya. Namun, karena harus menyelamatkan Ashiya dari berandalan yang mengganggunya, Sano terluka dibagian kaki dan kemudian memutuskan berhenti menjadi atlet lompat tinggi. Hal ini membuat Ashiya merasa bersalah dan harus meyakinkan Sano untuk kembali  menjadi atlet. Itulah sebabnya ia kembali ke Jepang dan menyamar sebagai anak laki-laki. Perjalanan Ashiya di Ohsaka Gakuen ga semulus bayangannya. Adaaaa aja rintangan yang harus dia hadapi.  Tapi seiring berjalannya waktu ia justru jadi punya banyak teman seperti Nakatsu Shuichi (Ikuta Toma), Senri Nakao (Kimura Ryo), Sekime Kyogo (Okada Masaki), Kayashima Taiki (Yamamoto Yusuke) Nanba Minami (Mizushima Hiro) dan masih banyak lagi. Pada akhirnya Ashiya sadar bahwa ia juga mencintai sekolah dan teman2 barunya itu.


Hanakimi love triangle

Nah....saking suksesnya serial ini, di tahun 2011 dibuatlah hanakimi remake. Saya baru nonton sampe episode 2 sih, tapi tetep akh mo bikin preview review (hahaha aneh banget yah judulnya) tentang serial ini. Soo..here it is my preview review! (pastinya nanti akan bertambah setelah saya selesai menonton remake-nya.

  1. Para pemeran  hanakimi remake jelas2 dicari yang semirip mungkin dengan hanakimi ori. Bagi saya para pemeran hanakimi ori dipilih dengan sangat tepat dan mereka pun sangat menjiwai peran mereka masing2. Karakter mereka sudah melekat sangat kuat. Nah...sayangnyapara pemeran versi remake ngga semantap versi ori. Maeda Tsuko tidak bisa dibandingkan dengan Horikita Maki. Maki lebih cantik dan lebih boyish disisi lain. Meski pemeran Sano di versi remake adalah Nakamura Aoi (yang menurut saya cukup tampan), tapi ia jelas2 kalah telak dari Oguri Shun. siapa sih yang bisa menandingi ke-kakkoi-an Shun? Ngga Ada! :D Dan Sano yang diperankan Aoi pun terlihat lebih manusiawi, lebih ekspresif dalam memperlihatkan perasaannya pada Ashiya. Sementara Sano ala Shun sungguh dingin meskipun sebenarnya penyayang. Bagi saya tokoh Sano yang sebenarnya ya yang diperankan oleh Shun. Saya pun sebenarnya menyukai Miura Shohei, pemeran Nakatsu. Tapi buat saya Ikuta Toma lah yang paling cocok memerankan Nakatsu. Shohei terlihat agak memaksakan diri untuk tampak sama lucunya dengan Toma. Dan hampir sebagian besar pemeran remake lain tidak memiliki kharisma yang sama dengan pemeran ori. Sehingga buat saya, istilah ikemen paradise (surga cowo2 ganteng) kurang terasa di hanakimi remake ini.
  2. Alur ceritanya dibuat agak berbeda, meskipun garis besarnya sama. Pada versi remake banyak tokoh tambahan (yang sebenarnya ga perlu2 amat sih) untuk mendukung niatan membuat jalan cerita yang berbeda itu. Oia, alur cerita versi remake juga aga lebih "sinetron" menurut saya.Tapi usahanya patut dihargai lah hehe
  3. Sebagian besar OST dorama ini hampir sama. hanya opening dan ending song saja yang berbeda. Lagi2 saya lebih suka versi ori karena lebih "cowo" opening song-nya. After all, dorama ini kan memang menceritakan tentang kehidupan di sekolah khusus anak laki2 :) 
Well, kurang lebih itu sih review dari saya. Saya kasih nilai 4,5 untuk Hanakimi Ori dan 3 untuk Remake. Jadi versi remake tetap layak tonton yah...:))

Sampai ketemu lagi di review2 selanjutnya yaaa...jyaa neeee!








Please Welcome Ohashi Trio

Hii! Anda suka musik jazz yang ngga terlalu "berat"? Ohashi Trio bisa jadi pilihan untuk didengar. Siapa sih Ohashi Trio itu? Ohashi Trio bukanlah trio, tapi ia adalah penyanyi solo, penulis lagu, dan pianis. Dengan influens musik dari berbagai jenis yang didapatkan saat kecil dan belajar jazz, Ohashi Trio adalah perpaduan unik dari jazz, soul, folk, rock dan bosanova.

Lahir di Chiba, bernama asli Ohashi Yoshinori (30) adalah artis bertalenta dengan format one-man band, ia bisa memainkan piano, gitar, bass, drum, mandolin, shamisen dan harmonika (kalo saya belum menikah pasti saya sudah naksir berat sama si Ohashi hehe) yang kebanyakan ia pelajari dari kecil, berkat pengaruh ayahnya yang juga seorang musisi. Ohashi sendiri mulai berkarir di dunia musik sejak lulus dari universitas tahun 2003 lalu, ia memproduseri film dan lagu tema iklan sebelum merekam dan merilis musiknya di tahun 2007 lalu. Albumnya yang mendapat banyak perhatian adalah THIS IS MUSIC (2008) yang menduduki peringkat ke-2 'album yang layak didengar publik' (di bawah Soutaiseiriron - Shifon Shugi dan di atas PERFUME - Game). Kalo kamu melihat toko CD besar di sekitar Tokyo, kamu akan menemukan sudut khusus yang berisi rilisan rekomendasi para staff toko. Dan Ohashi Trio masuk ke dalamnya. Ia juga sempat terpilih sebagai artis paling menjanjikan dalam iTunes JAPAN SOUND OF 2009.Gaya Ohashi sendiri boleh dibilang sangat kebaratan, westernized, sebagian lirik lagunya dalam bahasa Inggris yang fasih. (source : http://www.atemonai.com)

Ohashi Trio













Kapan saya mulai menyukai Ohashi Trio? Sejak saya mulai nonton serial drama Hungry!. Salah satu lagunya Ohashi Trio - 自由の街 (Jiyuu no machi) menjadi lagu pengisi serial drama tersebut. Awalnya sempet desperate nyari tau itu lagunya siapa. akhirnya nemu juga, Jiyuu no Machi versi Ohashi Trio (versi Hungry! dibuat jpop bukan jazz). Truuuss...jadi penasaran deh pengen tau lebih banyak tentang Ohashi Trio. Ternyata dia sudah mengeluarkan 3 album dan beberapa lagu yang ia bawakan merupakan remake dari lagu2 yang cukup terkenal. Sebut saja If I ain't got you - Alicia Keys, La la la Love Song - Ost Love Generation, I'm Yours - Jason Mraz adalah beberapa lagu yang ia bawakan. Meski hadir dengan nuansa yang berbeda, tapi lagu2 tersebut tetap enak didengar. Naahh...berikut ini adalah lagu favorit saya...Jiyuu no Machi :)



Hmm...enak banget ya lagunya. Menurut saya sih, lagu2nya Ohashi Trio cocok untuk didengarkan di mobil saat perjalanan pulang-macet jadi ngga berasa. Saat hujan turun dan kita duduk diteras sambil minum kopi hangat, Saat makan di restoran yang menu makanannya ngga terlalu berat. Hehe daya khayal terlalu tinggi.

Well eniwei, please enjoy the song. silakan dicari lagu2 Ohashi Trio lainnya, dijamin ga bakal nyesel :)

Rabu, 14 Maret 2012

BECK Live Action!


Yo! Setelah sekian lama slalu nonton serial dorama, semalem saya abis nonton film Jepang yang menurut saya keren banget :D Film berjudul BECK ini ternyata diangkat dari manga dengan judul yang sama yang ditulis oleh Harold Sakuishi. Sebelum hadir versi movie-nya, Beck lebih dulu diangkat ke versi anime dan cukup sukses. Beck menceritakan tentang sekelompok remaja Jepang yang menapaki karier dibidang musik rock. Pemuda bernama Tanaka Yukio (Takeru Satoh) atau yang lebih dikenal oleh temannya dengan sebutan Koyuki merasa bosan dengan kehidupannya yang sangat datar, sampai akhirnya kehidupannya yang membosankan hilang ketika ia menolong seekor anjing bernama Beck dari tiga pemuda yang lagi mabuk keturunan Kulit Putih. Disaat ini lah ia bertemu Ryusuke (Mizushima Hiro) pemilik dari anjing yang Koyuki tolong. Ryusuke telah lama tinggal di Amerika dan sangat berbakat dalam bermusik khususnya musik rock. Ryusuke lah yang memperkenalkan Koyuki dunia musik, ia pun juga memengaruhi Koyuki untuk belajar memetik gitar hingga mahir. tapi bos tempat Koyuki-lah yang mengajarkan trik-trik gitar sampai koyuki mahir memainkan gitar.

Sambil Koyuki belajar bermain gitar, Ryusuke terus mencari personel untuk band mereka, sampai suatu saat Chiba ( Kenta Kiritani) dan Taira (Mukai Osamu) ikut bergabung sebagai Vokalis dan Bassis. Setelah mahir bermain gitar, Koyuki pun bergabung dengan BECK dan Saku (Aoi Nakamura) yang merupakan teman sekolah Koyuki membuat mereka terpesona oleh kemahirannya dalam menabuh Drum sehingga Ryusuke pun menjadikannya sebagai Drummer dalam band ini. Cerita berlanjut dengan perjalanan dan lika-liku band bernama BECK mulai dari bikin demo album sampai saat mereka punya kesempatan manggung di Greatful Sound Festival. Film ini juga menceritakan tentang hubungan cinta Koyuki dengan Maho (Kutsuna Shiori) yang merupakan adik dari Ryusuke.



Apa pendapat saya mengenai film ini? 
  1. Meski fiktif, tapi film bergenre musikal slalu bikin saya jatuh cinta (i'm a music junkie after all :D) Apalagi musik yang diusung musik rock, jadi makin suka deh <3 
  2. Dua bintang dorama favorit saya, Hiro dan Osamu main di film ini. meskipun gaya rambut Hiro culun abis menurut saya (soalnya harus sama dengan tokoh manga-nya kan) tapi aktingnya ok ko. Nah...si Ryusuke ini ceritanya lama tinggal di NY, dan Hiro ternyata fasih loh bahasa inggrisnya :) Nah kalo Osamu, ga usah ditanya deh. doi sukses banget memerankan tokoh Taira yang dewasa, cool dan menghanyutkan *hallah*. Aseli deh saya terpesona banget liat Osamu di film ini. hountoni kakkoiiiii! makin jatuh cinta deh hehehe Oia, akting Kenta sbagai Chiba juga keren tuh.
  3. Alur ceritanya smooth banget. Sebagai anak band yang gagal *hee?* saya jadi ikut kebawa suasana film ini. saya ikut ngerasain excitement-nya Koyuki saat belajar bermain gitar, perasaan menyenangkan saat latihan band, perasaan bahagia saat bikin demo dan liat CD mereka mejeng di toko CD, sedih saat bertengkar dengan teman satu band dan ikutan deg2an saat liat mereka mau manggung di Greatful Sound. Saya juga pernah merasakan hal2 itu waktu masih kuliah dulu :) (coret bikin demo CDnya yah. itulah kenapa saya bilang gagal hehe karena bandnya ga nyampe bikin demo album).
  4. Ternyata...para aktor di film ini sebelumnya ga ada pengalaman bermusik loh. mereka baru belajar 2 bulan sebelum mulai syuting dan didampingi pemain musik profesional. Meski begitu, permainan musik mereka ga kaku looh. 
  5. Saya juga suka soundtrack film ini, terutama looking back. meski cuma instrumen musiknya aja, tapi lagu ini keren banget menurut saya. Kalo didenger2 seperti perpaduan lagu2nya U2 dan Trust-nya The Cure. Oia, All around the World-nya RHCP dan Don't Look Back in Anger-nya Oasis juga jadi OST film ini :)
  6. Nah...yang bikin saya bingung pas nonton film ini adalah kenapa pas si Koyuki nyanyi itu suaranya ga ada yaaa? Malah suara orkestra atau cuma intrumen dari lagu yang dinyanyiin.Tapi semua orang terpesona setiap kali denger Koyuki nyanyi as if kaya lagi denger malaikat yang nyanyi. Saya pikir, oh...mungkin memang sengaja dibuat seperti itu diawal, tapi nanti di akhir film kita akan denger angelic voice-nya Koyuki. Tapi ternyataaaa...sampe akhir film pun ya begitu aja, suara Koyuki ga pernah terdengar. Sungguh mengecewakan. Meskipun katanya ini adalah kemauan sang sutradara untuk ga memperdengarkan suara Koyuki, tapi justru menurut saya inilah nilai minus dari film ini.
  7. Di akhir film, setelah Beck manggung dengan sukses di Greatful Sound, saya pikir akan ada sedikit cerita gimana kehidupan mereka setelah sukses manggung itu. di kontrak label besar, jadi terkenal dsb lah. taunya ngga! langsung abis aja gitu filmnya hahahaha
Overall  film ini saya kasih nilai 3,8 out of 5 deh. So..it's recommended buat ditonton apalagi buat yang lagi seneng2nya ngeband. Well, sgitu aja reviewnya, Happy watching fellas :)


Selasa, 13 Maret 2012

Yes, I quit!

konnichiwaaaa! hisashiburi neeeee! udah lama banget saya ga posting2 disini :) udah lama juga ga berbagi cerita *hahay macam orang penting saja! :p*

Soo...what's the story, morning glory? :D heemm...cerita pertama saya adalah...i'm officially quit from Oriflame. loh? kenapa? padahal tahun lalu sangat menggebu2? emang ga malu sama temen2 yg pernah diprospek dan nolak? hahaha banyak bener pertanyaan macam begini dilempar ke "muka" saya. Well, a lot of things happened. Pasti lah ada hal positif dan negatifnya. . Saya juga melalui pemikiran panjang ko, sampai akhirnya memutuskan untuk berhenti sebagai consultant aktif. Eits...saya masih pake produknya looh...krn emang cocok buat saya. Dan saya pun sekarang memutuskan untuk berbisnis konvensional saja :) soal bisnis baru saya ini, nanti diceritain di postingan selanjutnya yaa :)


Trus, saya dapet apa aja selama setahun ini ikutan Oriflame? Pasti dong saya dapat penghasilan tambahan. duitnya beneran ko ga boong. memang benar kalo MLM itu bisa menghasilkan. selain itu saya juga banyak dapet cerita, banyak dapet pengalaman dan banyak dapet temen baru yang positive thinking dengan ber-oriflame ria. Jujur deh, kalo saya ga oriflame-an, saya ga akan nekat untuk nyemplung punya bisnis sendiri. Ikutan MLM itu bikin saya lebih positive thinking, brani ambil keputusan untuk masa depan dan yang paling penting berani untuk mewujudkan mimpi. Meskipun pada akhirnya, proses mewujudkan mimpi itu ga lagi melalui MLM. tapi kalo suatu saat mimpi saya terwujud, saya akan bilang kalo MLM pun berperan dalam prosesnya :) *aihh...wise banget ya? kekekekekeks*


Intinya adalah, saya merasa jadi orang yang baru setelah ikutan MLM. Saya jadi lebih kenal diri sendiri dan tau potensi apa yang saya punya. So...ga sepenuhnya ikutan MLM itu jelek ko. Smua hal tergantung sama para pelakunya aja.Oia, meskipun saya ga lagi ikutan MLM, yang sebelumnya pernah baca blog saya ini, jangan juga brenti baca yaaa...pastinya akan ada banyak cerita lain disini hehe

Stay committed to your decisions, but stay flexible in your approach. -Tony Robbins


Senin, 12 Maret 2012

i juz loveeee...music :)

i juz loveeeee music! rasanya ga bisa deh bertahan kalo ga denger musik sehari aja. hahaha lebay ya? tapi emang iya deh. saya ga bisa kerja kalo ga denger musik. kalo lagi di jalan pun, pasti mendengarkan musik. Musik bener2 udah jadi bagian dari hidup saya deh. Musik juga bisa bikin saya rileks kalo lagi stress karena pekerjaan, atau pembangkit kreativitas kalo lagi harus mikir berat :D


basically, saya suka berbagai jenis musik. boy band, dangdut, pop dsb, slama masih enak didengar saya pasti suka. emm...tapi ada sedikit pengecualian untuk band2 melayu ato band2 jaman sekarang yang sering tampil di acara musik tivi2 yaa...Ngga bermaksud mengecilkan, tapi sungguh...saya ga suka beneran sama lagu2nya hehe terlalu menye2 :D 


Trus band / penyanyi favorit saya siapa? waaaa....ada banyaaaaaakkkk banget. ada sebuah band yang saya sukaaa banget. sampe bela2in nonton konsernya jaman muda dulu *blushing* MUSE! saya cinta bener sama band yang satu ini. kenapa? karena semua personil band ini jenius banget! apalagi sang vokalis, Matthew Bellamy. meski mereka hanya bertiga, tapi musik mereka selalu kaya warna. selalu ada nuansa baru di setiap album baru mereka. selalu ada kejutan. lirik2 lagunya pun ga kalah gokil. mereka banyak cerita tentang kondisi "dunia" saat ini. meskipun sesekali ada juga sisi romantisme percintaan. tapi mereka kemas dengan sangat cantik. ga picisan dan norak. dan tahukah Anda? bahwa Stephanie Meyer, si pengarang serial Twilight Saga juga terinspirasi oleh MUSE? baca deh buku2nya, nama MUSE slalu muncul di halaman thanks to. MUSE juga slalu mengisi sountrack film twilight saga :)




Band lain yang saya suka? hmm...sebut saja The Cranberries, Evanescence, System of a Down, Coldplay, Lifehouse, Placebo, L'arc ~en~ciel dan masih banyak lagi hehe ko band luar semua? saya juga suka ko band dalam negri. saya suka nidji, rumah sakit, cherri bombshell, pas band, kotak hem..apa lagi ya? 


Oia, saya juga suka banget Japan.Inc. heee? band apa itu? ga pernah denger? hihihihi itu memang bukan band komersil, tapi band saya dan teman2 jaman kuliah. ga pernah bikin lagu, cuma manggung 2 kali di acara kampus dan bawain 3 buah lagu yang sama setiap kali manggung. hihihi norak ya? tapi saya banggaaaaa sekali pernah jd personil band :) berasa jadi orang yang keren banget waktu itu. hahahaha itu adalah pengalaman yang ga akan pernah saya lupa.


Well, intinya, di hidup saya yang sangat sederhana ini, musik adalah salah satu elemen yang membuat hidup saya jadi berwarna. banyaaak banget lagu yang udah jadi "soundtrack" perjalanan hidup saya. di kala sedih, di kala senang, patah hati, jatuh cinta, seeeemmuuuaaanyaaa :) 


So...what is your favorite music?